Selasa, 29 Agustus 2017

Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Fungsi & Persamaan Kuadrat.

a.      Kemampuan Pemecahan Masalah
Suherman, dkk (2003: 92) mengemukakan bahwa “suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya”. Oleh karena itu jika suatu masalah diberikan kepada seorang siswa, dan siswa tersebut dapat mengetahui langsung jawaban dengan benar terhadap persoalan yang diberikan, maka persoalan tersebut bukan dikatakan suatu masalah.
Baroody (Dahlan: 2011) bahwa Problems dapat didefinisikan sebagai suatu situasi puzzling, di mana seseorang tertarik untuk mengetahui penyelesaiannya, akan tetapi strategi penyelesaiannya tidak serta merta tersedia, lebih jelasnya suatu problems memuat (1) Keinginan untuk mengetahui; (2) Tidak adanya cara yang jelas untuk mendapatkan penyelesaiannya; dan (3) Memerlukan suatu usaha dalam menyelesaikannya.
Sehingga dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah adalah suatu persoalan/pertanyaan membutuhkan penyelesaian/jawaban yang tidak bisa diperoleh secara langsung, dengan kata lain suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin yang sudah diketahui (Shadiq, 2004).
Pemecahan masalah adalah proses melibatkan suatu tugas yang metode pemecahannya belum diketahui lebih dahulu, untuk mengetahui penyelesaiannya siswa hendaknya memetakan pengetahuan mereka, dan melalui proses ini mereka sering mengembangkan pengetahuan baru tentang matematika, sehingga pemecahan masalah merupakan bagian tak terpisahkan dalam semua bagian pembelajaran matematika, dan juga tidak harus diajarkan secara terisolasi dari pembelajaran matematika (Turmudi, 2008).
Branca (Krulik dan Reys, 1980) mengemukakan bahwa pemecahan masalah memiliki tiga interpretasi yaitu: pemecahan masalah (1) sebagai suatu tujuan utama; (2) sebagai sebuah proses, dan (3) sebagai keterampilan dasar. Ketiga hal itu mempunyai implikasi dalam pembelajaran matematika. Pertama, jika pemecahan masalah merupakan suatu tujuan maka ia terlepas dari masalah atau prosedur yang spesifik, juga terlepas dari materi matematika, yang terpenting adalah bagaimana cara memecahkan masalah sampai berhasil. Dalam hal ini pemecahan masalah sebagai alasan utama untuk belajar matematika. Kedua, jika pemecahan masalah pandang sebagai suatu proses maka penekanannya bukan semata-mata pada hasil, melainkan bagaimana metode, prosedur, strategi dan langkah-langkah tersebut dikembangkan melalui penalaran dan komunikasi untuk memecahkan masalah. Ketiga, pemecahan masalah sebagai ketrampilan dasar atau kecakapan hidup (life skill), karena setiap manusia harus mampu memecahkan masalahnya sendiri. Jadi pemecahan masalah merupakan ketrampilan dasar yang harus dimiliki setiap siswa.
Untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis diperlukan beberapa indikator. Adapun indikator tersebut menurut Sumarmo (2012) sebagai berikut: (1) mengidentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur, (2) membuat model matematika, (3) menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam/diluar matematika, (4) menjelaskan/menginterpretasikan hasil, (5) menyelesaikan model matematika dan masalah nyata, (6) menggunakan matematika secara bermakna. Menurut George Polya menjelaskan dalam How to Solve It secara garis besar mengemukakan empat langkah utama dalam pemecahan masalah yaitu: Understanding the problem (memahami masalah), Devising a Plan (merencanakan penyelesain masalah), Carrying out the Plan (menyelesaikan masalah sesuai rencana) dan Looking Back (memeriksa kembaki hasil yang diperoleh) (Motter, 2010).
Menurut NCTM (2000:256) indicator pemecahan masalah matematika adalah sebagai berikut: (1) membangun pengetahuan baru melalui pemecahan masalah (2) memecahkan masalah matematika maupun dalam konteks lain (3) menerapkan dan menggunakan berbagai strategi yang tepat untuk memecahkan masalah (4) mengamati dan mereflesikan dalam proses pemecahan masalah matematis.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini indicator kemampuan pemecahan masalah yang akan digunakan adalah menurut NCTM yaitu: (1) membangun pengetahuan baru melalui pemecahan masalah (2) memecahkan masalah matematika maupun dalam konteks lain (3) menerapkan dan menggunakan berbagai strategi yang tepat untuk memecahkan masalah (4) mengamati dan mereflesikan dalam proses pemecahan masalah matematis dan indicator yang digunakan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya yaitu: (1) memahami masalah, (2) menyusun rencana pemecahan masalah, (3) melaksanakan rencana penyelesaikan masalah, dan (4) melakukan pengecekan kembali, dengan alasan strategi tersebut umum digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PPT ALJABAR LINEAR