Rabu, 02 Desember 2020

Pembahasan Soal Turunan Trigonometri Sederhana


Berikut adalah video pembahasan  soal turunan trigonometri sederhana


Silahkan simak, like, komen, dan bagikan video diatas

Turunan Fungsi Trigonometri (Matematika Peminatan Kls 12)

Turunan Fungsi Trigonometri

Apa sih Turunan Trigonometri itu ??.. Turunan trigonometri secara sederhana boleh dikatakan Persamaan turunan yang melibatkan fungsi-fungsi trigonometri seperti sin, cos, tan, cot, sec dan fungsi trigonometri lainnnya.

Jangan dulu mejudge ini bakalan susah karena meliahat ada kata turunan di tambah dengan trigonometri, pasti di pikiran kalian sudah terbayang ruwetnya gimana,

Tenang ja ko ini tidak serumit yang dibayangkan asalakan kalian optimis terlebih dahulu. 

Secara definisi Turunan fungsi trigonometri adalah proses matematis untuk menemukan turunan pada suatu fungsi trigonometri ataupun tingkat perubahan terkait dengan suatu variabelnya.

Misal turunan f(x) ditulis f’(a) yang artinya tingkat perbahan fungsi di titik a.

Berikut Peta Konsep dari Turunan Trigonometri
















Jadi ada 3 bentuk dari soal turunan trigonometri seperti yang ada di atas.
1. turunan trigonometri rumus dasar
2. bentuk sudut (ax+b)
3. berpangkat

Berikut sifat-sifat dari turunan trigonometri, sama halnya dengan turunan aljabar.
1. Rumus-rumus Dasar Dalam Trigonometri

Berikut Contohnya



2. Turunan Trigonometri Dengan Sudut (ax+b)

Berikut Contoh Soalnya


Nah yang terkahir adalah bentuk sal turunan trigonometri berpangkat

Contoh soal

Semua penjelasan materi diatas bisa kalian tonotn di video youtube channel berikut



Terima Kasih..

Persamaan Trigonometri Sederhana

Persamaan trigonometri adalah persamaan yang mengandung perbandingan trigonometri sederhana.

macam-macam persamaan Trigonometri

  1. Persamaan trigonometri  identitas trigonometri yaitu persamaan di semua sudut
  2. Persamaan trigonometri yang mempunyai penyelesaian beberapa sudut saja 

Penyelesaian persamaan trigonometri dapat menggunakan persamaan trigonometri dasar. Persamaan trigonometri harus diolah agar didapatkan penyelesainnya

Jenis persamaan trigonometri, yaitu :

1. Persamaan Sinus

2. Persamaan Cosinus

3. Persamaan Tangen

Berikut penjelasannya di Channel Youtube Hendar Sanusi





dan ini Slide power point dari penjelasan video diatas https://drive.google.com/file/d/1bRnXsLP0yTAdqWcstymmUYR8X2r0qO1B/view?usp=sharing

RPP & Silabus Matematika Peminatan (PJJ/Online)

RPP & Silabus MTK Minat Kls 11 

RPP & Silabus MTK Minat Kls 12

Selasa, 29 Agustus 2017

Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Fungsi & Persamaan Kuadrat.

a.      Kemampuan Pemecahan Masalah
Suherman, dkk (2003: 92) mengemukakan bahwa “suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya”. Oleh karena itu jika suatu masalah diberikan kepada seorang siswa, dan siswa tersebut dapat mengetahui langsung jawaban dengan benar terhadap persoalan yang diberikan, maka persoalan tersebut bukan dikatakan suatu masalah.
Baroody (Dahlan: 2011) bahwa Problems dapat didefinisikan sebagai suatu situasi puzzling, di mana seseorang tertarik untuk mengetahui penyelesaiannya, akan tetapi strategi penyelesaiannya tidak serta merta tersedia, lebih jelasnya suatu problems memuat (1) Keinginan untuk mengetahui; (2) Tidak adanya cara yang jelas untuk mendapatkan penyelesaiannya; dan (3) Memerlukan suatu usaha dalam menyelesaikannya.
Sehingga dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah adalah suatu persoalan/pertanyaan membutuhkan penyelesaian/jawaban yang tidak bisa diperoleh secara langsung, dengan kata lain suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin yang sudah diketahui (Shadiq, 2004).
Pemecahan masalah adalah proses melibatkan suatu tugas yang metode pemecahannya belum diketahui lebih dahulu, untuk mengetahui penyelesaiannya siswa hendaknya memetakan pengetahuan mereka, dan melalui proses ini mereka sering mengembangkan pengetahuan baru tentang matematika, sehingga pemecahan masalah merupakan bagian tak terpisahkan dalam semua bagian pembelajaran matematika, dan juga tidak harus diajarkan secara terisolasi dari pembelajaran matematika (Turmudi, 2008).
Branca (Krulik dan Reys, 1980) mengemukakan bahwa pemecahan masalah memiliki tiga interpretasi yaitu: pemecahan masalah (1) sebagai suatu tujuan utama; (2) sebagai sebuah proses, dan (3) sebagai keterampilan dasar. Ketiga hal itu mempunyai implikasi dalam pembelajaran matematika. Pertama, jika pemecahan masalah merupakan suatu tujuan maka ia terlepas dari masalah atau prosedur yang spesifik, juga terlepas dari materi matematika, yang terpenting adalah bagaimana cara memecahkan masalah sampai berhasil. Dalam hal ini pemecahan masalah sebagai alasan utama untuk belajar matematika. Kedua, jika pemecahan masalah pandang sebagai suatu proses maka penekanannya bukan semata-mata pada hasil, melainkan bagaimana metode, prosedur, strategi dan langkah-langkah tersebut dikembangkan melalui penalaran dan komunikasi untuk memecahkan masalah. Ketiga, pemecahan masalah sebagai ketrampilan dasar atau kecakapan hidup (life skill), karena setiap manusia harus mampu memecahkan masalahnya sendiri. Jadi pemecahan masalah merupakan ketrampilan dasar yang harus dimiliki setiap siswa.
Untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis diperlukan beberapa indikator. Adapun indikator tersebut menurut Sumarmo (2012) sebagai berikut: (1) mengidentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur, (2) membuat model matematika, (3) menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam/diluar matematika, (4) menjelaskan/menginterpretasikan hasil, (5) menyelesaikan model matematika dan masalah nyata, (6) menggunakan matematika secara bermakna. Menurut George Polya menjelaskan dalam How to Solve It secara garis besar mengemukakan empat langkah utama dalam pemecahan masalah yaitu: Understanding the problem (memahami masalah), Devising a Plan (merencanakan penyelesain masalah), Carrying out the Plan (menyelesaikan masalah sesuai rencana) dan Looking Back (memeriksa kembaki hasil yang diperoleh) (Motter, 2010).
Menurut NCTM (2000:256) indicator pemecahan masalah matematika adalah sebagai berikut: (1) membangun pengetahuan baru melalui pemecahan masalah (2) memecahkan masalah matematika maupun dalam konteks lain (3) menerapkan dan menggunakan berbagai strategi yang tepat untuk memecahkan masalah (4) mengamati dan mereflesikan dalam proses pemecahan masalah matematis.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini indicator kemampuan pemecahan masalah yang akan digunakan adalah menurut NCTM yaitu: (1) membangun pengetahuan baru melalui pemecahan masalah (2) memecahkan masalah matematika maupun dalam konteks lain (3) menerapkan dan menggunakan berbagai strategi yang tepat untuk memecahkan masalah (4) mengamati dan mereflesikan dalam proses pemecahan masalah matematis dan indicator yang digunakan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya yaitu: (1) memahami masalah, (2) menyusun rencana pemecahan masalah, (3) melaksanakan rencana penyelesaikan masalah, dan (4) melakukan pengecekan kembali, dengan alasan strategi tersebut umum digunakan.

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematika Siswa

Jurnal Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematika Siswa

PPT ALJABAR LINEAR